WOS Research id

Selasa, 10 Juli 2012

NIKEL POTENSI GEOLOGI SULAWESI TENGGARA

Mineral Garnerit pada batuan ultramafik
 Nikel di Sulawesi Tenggara telah di kenal sejak jaman belanda. Data menunjukkan nikel Sulawesi Tenggara telah di eksploitasi sejak tahun 1934 oleh Oost Borneo Maatschappij (OBM) dan Bone Tolo Maatschappij.


Sejak saat itu hingga akhir perang dunia ke II, Nikel Sulawesi Tenggara telah dikelola oleh perusahaan negara bernama PT. ANTAM  hingga sekarang ini. Nikel Sulawesi Tenggara pasca tahun 2007 mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Seiring dengan naiknya demand akan nikel terutama nikel Sulawesi Tenggara.

Data Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Sulawesi Tenggara menunjukkan tahun sebelum 2007 dari wilayah pertambangan yang tadinya hanya 2 perusahaan raksasa tambang nikel di Sulawesi Tenggara yaitu PT.ANTAM Pomalaa Sulawesi Tenggara dan PT. INCO (sekarang Vale Indonesia) tambang Sulawesi Tenggara berkembang pesat menjadi hampir mendekati 300 ijin usaha pertambangan nikel baru di Sulawesi Tenggara.

Kondisi Geologi Nikel Sulawesi Tenggara

Peta sebaran Nikel Sulawesi Tenggara
(klik disini untuk zooming)
Timbul pertanyaan mengapa nikel di Sulawesi Tenggara begitu banyak deposit nikelnya ?. berdasarkan kondisi geologi Sulawesi Tenggara, tersusun tatanan stratigrafi Sulawesi Tenggara terdiri dari keping benua, kompleks ofiolit dan molasa Sulawesi.

Kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara adalah kompleks batuan ultra mafik, yang terdiri dari peridotit, dunit, harzburgit dan werhlit. Batuan induk bijih nikel sulawesi Tenggara  adalah batuan kompleks ofiolit Sulawesi Tengara ini. Menurut Vinogradov batuan ultra mafik rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg. Unsur nikel inilah apabila terendapkan atau lebih dikenal dengan pengayaan unsur nikel maka kadarnya bisa menjadi tinggi hingga diatas 2 % nikelnya.

Prosesnya pembentukan nikel Sulawesi Tenggara sebagai berikut : Batuan ultra mafik dari kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara, akibat perubahan iklim dan aktifitas air tanah yang kaya akan CO2 maka menghasilkan pelapukan kimia. CO2 yang berasal dari udara dan tumbuhan yang membusuk menguraikan mineral-mineral yang tidak stabil seperti olivin dan piroksen yang terdapat pada batuan ultra mafik kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara.

Pelapukan kimia pada batuan ultra mafik kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara    menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut (leached), Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat halus. Didalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-hydroksida, akhirnya membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan haematit dekat permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur cobalt dalam jumlah kecil. Nikel terlarut (leached) akan terendapkan bersama mineral silica hydrous atau mensubtitusi unsur mg.
kondisi  topografi dan morfologi daerah Sulawesi Tenggara juga memegang peranan penting dalam pengayaan nikel Sulawesi Tenggara, karena kaitan topografi dan morfologi dengan posisi muka air tanah, struktur dan drainage. Zona pengayaan (enrichment) nikel Sulawesi Tenggara umumnya berada pada topografi atas upper hill slope, plateau, atau terrace. Kondisi air tanah Sulawesi Tenggara yang dangkal dengan banyaknya shear atau joint penyebab makin mempercepat proses pelarutan kimia (leaching process) yang pada akhirnya membentuk endapan nikel laterit Sulawesi Tenggara yang cukup tebal.
Cadangan Nikel di Sulawesi Tenggara
Nikel Sulawesi Tenggara memiliki cadangan yang cukup besar. Jumlah cadangan nikel Sulawesi Tenggara berdasarkan data Dinas ESDM provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 97 milyar ton dengan luas sebaran nikelnya  480 ribu Ha. Adapun status kawasan nikel di Sulawesi Tenggara terkait dengan fungsi kawasan hutan Sulawesi Tenggara dapat terbagi kedalam: nikel Sulawesi Tenggara yang berada pada kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Nikel Sulawesi Tenggara yang masuk kedalam katagori nikel yang berada pada kawasan lindung di Sulawesi Tenggara seluas 202 ribu Ha dan nikel pada kawasan budidaya seluas 278 ribu Ha. Sedangkan penelitian dari Pusat Sumberdaya Geologi (PSDG) tentang kadar (grade)  nikel Sulawesi Tenggara dengan wilayah uji petik di 2 kabupaten yaitu Konawe dan Kolaka berkisar untuk geokimia soilnya antara 21.710 ppm = 2.17% Ni hingga minimum 665 ppm = 0.067% Ni, sedangkan untuk arah vertikalnya kedalaman di temukannya mineral garnerite yang kaya akan Ni berkisar 4.2 m hingga 7 m dengan kadar 1.4% hingga 5.5%.

Prospek Nikel Di Masa Depan

Sektor pengguna nikel
Karena sifat nikel yang khas seperti titik lelehnya 1.453 derajat celcius, dapat dibentuk berbagai tingkat baja campuran, tahan korosi, dapat dibentuk menjadi baja non magnetik, dapat diendapkan dengan electroplating, dan menunjukkan sifat katalis maka nikel dapat berkontribusi terhadap :

  1. Penyediaan Udara Bersih
  2. Penyediaan air bersih
  3. Penyediaan makanan yang higenis
  4. Penyediaan efisiensi energi
  5. Sebuah sumberdaya yang dapat didaur ulang (sumber nickel institute) www.nickelinstitute.org

Berdasarkan hasil analisis Steel Alloys Research Roskill Information Services Ltd, menyimpulkan bahwa kebutuhan nikel kedepannya tetap baik dengan alasan-alasan sebagai berikut :

  1. Stainless steel production likely to keep increasing in the coming years
  2. No reason for Chinese demand for stainless steel and nickel to slowdown in the next 3-5 years
  3. Batteries could provide a new and growing end-use for nickel
  4. New laterite capacity could be costly to bring online
  5. A large quantity of new nickel supply has been announced, will it all enter the market?

Melihat perkembangan dunia tenologi sekarang ini seperti teknologi telepon genggam dan pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternatif menggantian mahalnya bahan bakar fosil maka kesimpulan ke 3 dari penelitian Roskill tentang pemanfaatan nikel dalam komponen pendukung catu daya (baterai) benar adanya. Sehingga diharapkan kedepan industri Nikel Sulawesi Tenggara dapat menjadi prime mover mencapai masyarakat Sulawesi Tenggara yang makmur dan sejahtera...Amin



Enhanced by Zemanta

Senin, 02 Juli 2012

encourage Kebumian Sulawesi Tenggara

Saya menulis tentang encourage Kebumian Sulawesi Tenggara terdorong oleh perasaan haru terhadap "senior-senior" saya di bidang kebumian yang berasal dari Pusat Survey Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (PSG), Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sulawesi Tenggara serta fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Haluoleo (UNHALU) terutama jurusan fisika prodi geologi dan geofisika.

Apa itu encourage? kok kesannya kebarat-baratan, kayak mau menyayingi bapak-bapak pejabat negara ini yang konotasinya kalo menggunakan istilah asing berarti masalah negara ini sudah di kaji dengan seksama. Bukan pula menggunakan kata encorage sekedar gagahan seperti para intelektual yang mendapatkan mainan baru.
Tapi memakai kata encourage adalah kesesuaian yang pas di hati. Baiknya kita lihat dulu arti kata encourage. Berdasarkan kamus inggris-indonesia, arti encourage adalah membesarkan hati (kata kerja), dan yang membesarkan harapan (kata sifat). Sehingga kata encourage jika di satukan dengan kalimat kebumian Sulawesi Tenggara memiliki makna membesarkan harapan untuk tumbuh dan berkembangnya ilmu kebumian di Sulawesi tenggara.

Mengapa ilmu kebumian Sulawesi Tenggara perlu di encourage oleh senior-senior kebumian indonesia ?. Wah pertanyaan ini menjadi sangat sukar, rumit, dan kompleks jawabannya. Tetapi saya coba sarikan dalam pemahaman pikiran dan hati saya serta kemampuan kosa kata indonesia yang saya miliki, maka jawaban sederhananya adalah : Karena saya hidup di bumi khususnya bumi Sulawesi Tenggara maka saya, saudara dan teman yang hidup di bumi Sulawesi tenggara seharusnya memahami bumi Sulawesi Tenggara dengan baik secara ilmu maupun dengan tutur tular (bimbingan) dari yang memahami ilmu kebumian tersebut.

Encourage pertama adalah datang dari teman-teman di Dinas ESDM Sulawesi Tenggara, dimana mereka bersedia membantu untuk memfasilitasi kedua langkah inisiasi oleh UNHALU, maka terharu saya melihat saudara dan teman-teman Sulawesi Tenggara berdiskusi dan berkerja dengan ikhlas semata-mata untuk meng-encourage Kebumian Sulawesi Tenggara  Namun hasilnya mereka berpikir masih perlu encourage dari teman-teman yang sudah cukup lama berperan di bidang kebumian ini.


Nah, dengan pemahaman di atas maka saudara dan teman saya yang berada di kampus Uiversitas Haluoleo di Sulawesi Tenggara berinisiasi untuk mencoba membangun 2 langkah untuk kita mengenali bumi Sulawesi Tenggara dengan baik serta berkelanjutan. Langkah pertama mereka berinisasi membangun sebuah fakultas kebumian dengan sekarang mengambil langkah dengan membuat 2 buah program studi (prodi) yaitu teknologi geofisika dan geologi, disusul dengan 2 buah konsentrasi studi yang salah satunya adalah geografi, dengan tujuan agar dapat memahami bumi Sulawesi Tenggara secara keilmuan. Langkah kedua adalah membentuk pengurus daerah (pengda) ikatan ahli geologi indonesia (IAGI) wilayah Sulawesi Tenggara, agar supaya mempercepat tutur tular diantara para pemaham masalah kebumian Sulawesi Tenggara.


Forum Discussion Group Tentang
Kebumian Sulawesi Tenggara
Memang kata pepatah dulu benar adanya, " dimana kebaikan berada maka Allah SWT akan menunjukkan jalannya ", gayung bersambut manakalah PSG mengadakan Sosialisasi Kebumian "Penyuluhan Guru" di Sulawesi Tenggara yang ketua rombongannya bernama bapak Ipranta (PSG) maka sebelum agenda sosialisai tersebut jalan, maka kontak-kontakan informal telah terbangun antara pak ipranta (kebetulan beliaupun pengurus pusat IAGI) dengan bapak pembantu dekan I MIPA yang saat itu di jabat oleh bapak Dr. La Ode Ngkoimani (putra asli bumi Sulawesi Tenggara dari pulau Muna) bersama penulis. Muncul ide untuk membuat suatu pertemuan formal dan informal untuk encourage kebumian Sulawesi Tenggara dengan agenda : Kuliah umum tentang kebumian di UNHALU, forum diskusi kelompok (FDG) tentang kurikulum fakultas kebumian, serta forum silahturahmi antara IAGI Pusat dengan "calon jabang" pengda IAGI Sulawesi Tenggara, disela-sela acara sosialisasi kebumian "Penyuluhan Guru".
Sekali lagi puji kepada Allah SWT. tidak  disangka-sangka oleh saya dan bapak Ngkoimani (kami) yang dari kebumian Sulawesi Tenggara bahwa ternyata yang datang untuk meluangkan waktunya meng-encourage Kebumian Sulawesi Tenggara adalah para pakar kebumian yang luar biasa bukan hanya ilmunya namun pribadi serta kami tahu adalah seabrek kesibukannya, mau membantu meng-encourage kebumian Sulawesi Tenggara. Yang datang adalah :

  1. Bapak Prof. Dr. Surono, beliau ahli geologi lengan tenggara Sulawesi dan ahli sedimentologi merupakan peneliti senior di PSG Badan Geologi.(bahan kuliah umum pak surono dapat di download di sini)
  2. Bapak Ir. Ipranta Msc, beliau ketua rombongan, kepala bidang informasi di PSG serta pakar di bidang GIS serta ketua bidang Mitigasi Bencana dan Pelestarian Lingkungan PP IAGI.
  3. Bapak Dr. Haryadi Permana, beliau menjabat Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi (LIPI) merupakan salah satu eselon II di LIPI dan ahli geophysic.
  4. Bapak Ir. Muhammad Syaiful, beliau expert di bidang Minyak dan Gas Bumi, dan CEO konsultan eksplorasi MIGAS, serta ketua bidang humas, pendidikan, dan pertemuan ilmiah tahunan PP IAGI.  


Alhamdulillah, semua kegiatan berjalan baik, dengan agenda-agenda terpenuhi serta telah terbangun bersama pemahaman tentang pentingnya kebumian di Sulawesi Tenggara serta semoga dapat menjadi bekal ke depan bagi UNHALU untuk berpikir dan bekerja didalam mewujudkan fakultas kebumiannya. Betapa pertemuan yang singkat dengan persipan seadanya namun sangat dinamis dan akrab tanpa melupakan antusiasme membuat kami dari kebumian Sulawesi Tenggara baik itu  UNHALU maupun Dinas ESDM Sulawesi Tenggara merasakan haru birunya akan kepedulian yang tinggi dari bapak-bapak ini di dalam geliat daerah membangun kebumian Sulawesi Tenggara. 

Tidak banyak kata terucap ang dapat menggantikan perasaan terima kasih kami kepada senior-senior kami tersebut...terima kasih pak Ipranta, terima kasih pak Surono, terima kasih pak Haryadi,terima kasih pak Muhammad Syaiful.....dan terima kasih kepada bapak Ngkoimani dan teman-teman baik dari UNHALU maupun Dinas ESDM Sulawesi Tenggara semoga kerjasama dan cita-cita luhur bersama dapat di ridoi Allah SWT....mari..mari membangun kebumian Sulawesi Tenggara sekarang untuk masa depan ilmu kebumian yang lebih baik...Salam..



Minggu, 01 Juli 2012

MUNA LIMESTONE FOR AGRICULTURAL LIME

Introduction

Peta Geologi Kabupaten Muna (klik perbesar)
Muna is that one of 5 big island on southeast sulawesi, from the early of figuration of Southeast Sulawesi administrative, Muna already known as one oldest kingdoms lay at southeast Sulawesi arm. Muna People known as Muna ethnic is agro culture livelihood. Their famous agro commodity is jambu mette (cashew) and Jati Muna (hardwood teak).

Muna island have uniq geology condition. Muna island almost covered by quarter limestone. with topography karts make Muna Island are famous with their exotic landscape, one of famous karst topography is Liangkabori cave. This cave not only shown some karst figure but also has fossil and prehistory human painting.

Muna island with 268.140 people live there and population density about 40 – 150 soul/km2 (BPS Sultra sensus 2010). Muna GRP almost Rp.840.242.000.000 make income percapita nearly Rp. 3,133,594 per years equal USD 348 per years (if USD 1 = Rp. 9.000). Muna economic growth is up 7% per years with unemployment decreasing under 1000 soul/years but BPS 2012 record says Muna people live under poor line is around 59.900 peoples.

Bappenas RI analysis economic growth and poor decreasing of Muna Region shown that Muna region is low growth economy but pro-poor. So the Muna government main challenge is to keep the affectivities and efficiency pro-poor program also in same time to push economic growth with some acceleration program at priority sector such as agro industry, fishery industry, services and trading.

To us as geologist on Southeast Sulawesi is question that what contribution can we make to answer this Muna problems. With our geology knowledge about characterize of earth and with a little understanding of geology economic of mineral. 

So let us as geologist expert give Muna government some positive advise to develop their economic with their geology potential to acceleration agro industry sector. We as geologist understanding that Muna geology is covered by quarter limestone. so let we give some few clearly about Muna limestone, limestone economic value and how to limestone production.

Limestone Utilize

Limestone is carbonate rock containing calcite CaCO3 dominant. Limestone with composite High Calcium become useful to plantation growth process. So Limestone with CaCO3 can be process to agricultural lime or aglime using some kind of processing with or without chemical part. Another beneficiary from limestone is this main raw material for cement industry.

Produksi Kapur Pertanian
But for low technology and low capital modal for develop economic value of Muna Region base from limestone potential. We recommended to Muna limestone use is targeting to agricultural lime. This program can be done by Muna people for their growth income percapita cause this mineral development is not use high tech and not need massive capital so poor people can be effort this industry so poor people can be decrease rapidly and another hand economic growth can be maintain.

Mining and Mineral Processing

Mining of Muna limestone for agricultural lime can be done with surface mining or quarry. Surface mining or quarry can be open pit or open cast method. Mining eguipment for Muna limestone quarry depend on how much capital their use. For poor people can be manage by koperasi and using some basic conventional tool such as mattock, shovel and cart for hauling raw material to mill plant. For Muna limestone mining equipment for small scale mining with sufficient capital can be using semi mechanizes or full mechanizes with dozer, excavator and truck.

After Muna limestone mining than material must be crashing using on milling processing into certainly size. Usually with output around size 8 to 60 mesh than by burning processing or hydro processing for next grade or final processing for Muna limestone to agricultural lime.
According to practice use in agriculture shown that agricultural lime particles between 8 mesh and 60 mesh (wikipedia) are somewhat effective and particles smaller than 60 mesh are 100 percent effective to penetrate acid soil.

Demand of agricultural lime

Demand of agricultural lime is high cause of their wide function purpose in agriculture even now is using in mining reclamation for acid soil. Agricultural lime is use in paddy farm, shrimp pond, water supply and farm.
Demand of agricultural lime will increase year after year cause primary by the application of modem chemical fertilizers is a major contributor to soil acid by the process in which the plant nutrients react in the soil (wikipedia).

People of Indonesia nearly 2 billion souls and 80% is living on village with 80% of them is farmer. Southeast Sulawesi people around 2 million and 90% is farmer. Muna people around 2 hundreds people and 92% is farmer. With dry land suitable for farms and 60% soil is need pH treatment (very acid to semi acid) than domestic demand for agricultural lime is very high.

Government Policy

In order to develop Muna limestone resources and anticipate the increase demand agricultural lime for agro industry purpose. Government of Southeast Sulawesi and Muna Regency has several top issue, which will promote the growth of investment, increasing production of Muna limestone and export of agricultural lime.
First issue for agricultural lime is to arrange some limestone area to become mining permit area for Muna local and small scale miner.
Second issue is to help sustain of agriculture lime industry than government of southeast Sulawesi dan muna must concern about suitable local regulation and simple bureaucracy for mining permit process.
Third issue is technical and financial adviser for local small scale miner to improve their technical for fertilizer product and environmental management.
Four issue is to open same private company from domestic or foreign capital but with limitazion and their must maintain local mining company and industry for Muna limestone so it will growth to gather.

We believe if this four main issue can be done than Muna limestone and agricultural lime industry can be primer industry for booster muna regency prosperously.

For more technical helping and consultation about Muna limestone and agricultural lime process including how to arranger mining permit process etc, Please contact us at Dinas ESDM Sulawesi Tenggara (Energy and Mineral Resources Service of Southeast Sulawesi) Jl. Malik Raya No. 3 Kendari-Indonesia. Tel. +62-401-3127147 or email : makkawaru@gmail.com.


Free Links Directory