WOS Research id

Kamis, 28 Mei 2015

Ini adalah peta pengusahaan pertambangan di daerah Sulawesi Tenggara berdasarkan registrasi administrasi tahun 2012. Untuk informasi terbaru silahkan mengunjungi laman resmi dinas energi dan sumberdaya mineral provinsi Sulawesi Tenggara di http://esdmprovsultra.com/.
Untuk melihat peta pengusahaan pertambangan di daerah Sulawesi Tenggara silahkan klik pada layar di bawah ini



Minggu, 05 Agustus 2012

STRATIGRAFI DAERAH SULAWESI TENGGARA

Posisi sulawesi tenggara sendiri terbentuk akibat tumbukan (collition) dua buah lempeng besar, yaitu : lempeng benua yang berasal dari Australia dan lempeng samudra yang berasal dari Pasifik. Akibat tumbukan tersebut maka daerah Sulawesi tenggara berdasarkan tektonostratigrafi (mengenai ilmu stratigrafi silahkan di download disini) maka wilayah sulawesi tenggara terdiri dari 3 group utama batuan penyusunnya, yaitu :



Lihat Peta Lebih Besar


Sulawesi tenggara merupakan bagian dari pulau Sulawesi. Pulau Sulawesi sendiri berbentuk mirip huruf K, sehingga jika diibaratkan sebuah gari dengan dua buah lengan maka  letak Sulawesi tenggara berada pada lengan tenggara dari Pulau Sulawesi.


1. Continental terrane
2. Ocenic terrane
3. Sulawesi Molasse

Peta Geologi Sulawesi Tenggara (klik download file)
1. Continental terrane

Menurut Surono (1994) kepingan benua di lengan tenggara Sulawesi dinamai Mintakat Benua Sulawesi Tenggara (Southeast Sulawesi Continental Terrane) dan Mintakat Matarombeo. Ini didasari oleh keberadaan kedua kepingan ini yang cukup besar di daerah Sulawesi Tenggara. Penamaan lain untuk mintakat ini adalah Keping Benua Lajur Tinondo (Rusmana & Sukarna, 1985) dan Benua Renik Sulawesi Tenggara ( Davidson, 1991).

Mintakat benua Sulawesi Tenggara tersusun oleh Batuan tertua berupa kompleks batuan malihan (matamorfik complex) berumur paleozoikum. Kompleks batuan malihan di Sulawesi Tenggara terdiri dari sekis, kuarsit, sabak dan marmer (simanjuntak, 1993) yang melampar dari kolaka utara hingga ke selatan membentuk pegunungan Tangkelemboke, Mendoke dan Pegunungan Rumbia. Selanjutnya diterobos oleh aplit dan diabas (Surono, 1986) yang batuannya dapat dilihat di Sungai Ranteanging.

Kemudian pada akhir Trias pada mintakat benua di Sulawesi Tenggara diendapkan formasi Meluhu (Rusmana & Sukarna, 1985) yang terdiri dari batupasir kuarsa, serpih merah, batulanau dan batulumpur pada bagian bawahnya, perselingan serpih hitam, batupasir dan batugamping dibagian atasnya. Selanjutnya ditindih takselaras (unconformity) diatasnya oleh formasi Tampakura yang berumur Eosen-Oligosen (surono, 1994) yang terdiri dari oolit, mudstone, wackestone, packstone dan sisipan batupasir, serpih, lanau dan napal dibagian bawahnya. Kedua formasi tersebut merupakan batuan sedimen klastik dan batuan sedimen karbonatan. Sehingga menunjukkan pada saat mesozoikum di daerah Sulawesi Tenggara terdapat peristiwa perubahan lingkungan pendendapan dari darat menjadi laut atau terjadi peristiwa transgresi.


2. Oceanic terrane

Oceanic terrane di Sulawesi Tenggara terdiri dari kompleks ofiolit dan sedimen pelagic. Kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara merupakan bagian dari lajur ofiolit Sulawesi Timur dimana diatasnya di tutupi oleh sedimen pelagic (apa itu sedimen pelagic silahkan kesini). Kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara didominasi oleh batuan ultramafik dan mafik yang terdiri dari harzburgit, dunit, werlit, lerzolit, websterit, serpentinit, dan piroksinit ( kundig, 1956, simanjuntak dkk, 1993, rusmana dkk, 1993 dalam Surono, 2010). Sedangkan untuk batuan mafik terdiri atas gabro, basalt, dolerite, mikrogabro, dan amfibolit. Untuk batuan sedimen pelagic tersusun oleh batugamping laut dalam dan sisipan rijang merah (rijang radiolarian) (Hamilton, 1979, silver 1983, Simanjuntak 1986 dalam Surono, 2010).

3. Molasa Sulawesi

Molasa Sulawesi di Sulawesi Tenggara tersebar luas dan umumnya menempati bagian selatan dari jasirah Sulawesi bagian tenggara. Molasa Sulawesi yang berada di Sulawesi Tenggara terdiri atas sedimen klastik dan sedimen karbonatan. Sedimen klastik dari molasa Sulawesi terdiri atas Formasi Langkowala dan Formasi Boepinang. Sedangkan sedimen karbonat yang berasosiasi dengan batupasir adalah formasi eomoiko.

Pembahasan lebih lanjut tentang ketiga group batuan penyusun lengan tenggara Sulawesi dan tentang stratigrafi daerah Sulawesi Tenggara dapat di lihat dalam buku Publikasi Khusus Geologi Lengan Tenggara Sulawesi karangan bapak Prof. Dr. Surono terbitan Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Semoga tulisan ini dapat membantu para pelajar geologi di Sulawesi Tenggara memahami secara umum kondisi geologi daerahnya sehingga bermanfaat dan menambah sedikit pengetahuan tentang bumi Sulawesi Tenggara.


Daftar Pustaka

1.   Decourt & Paquet, 1985. Geology : Principle & Methods. Graham & Trotman.
2.   Nichols, 2009. Sedimentology and Stratigraphy Second Edition. Wiley-Blackwell.