Selasa, 01 Mei 2012

Hikmah di Balik Kenaikan BBM

Berita kenaikan BBM selalu menjadi berita yang tidak menyenangkan, baik bagi pemerintah, sektor swasta apalagi masyarakat. Untuk pemerintah maka kebijakan kenaikan BBM membuat konsekuensi pemerintah tidak populer yang berimbas kepada partai yang sedang memerintah.

Untuk sektor swasta maka kebijakan kenaikan BBM akan mengganggu keekonomian daripada usaha mereka baik itu akibat peningkatan biaya produksi yang menyebabkan profit berkurang dan menambah panjang waktu pay back preriod suatu investasi.

Namun yang paling terasa penderitaannya adalah masyarakat yang akan menanggung langsung beban dari gejolak tersebut baik secara politik dan ekonomi. Secara politik masyarakat akan menjadi tidak nyaman beraktifitas akibat maraknya demonstrasi menentang kenaikan BBM demi kepentingan rakyat maupun yang menungganginya dalam rangka berbagai kepentingan politik jangka pendek namun juga menanggung over head ekonomi swasta (dalam hal ini produsen) dalam bentuk kenaikan harga barang kebutuhan yang pasti memakan porsi-porsi pendapatan mereka yang cenderung pas-pasan.

Tapi tidak bisa dipungkiri Indonesia adalah negara yang sangat boros didalam menggunakan energi berbahan bakar fosil sebagai contoh hampir semua pembangkit listrik di indonesia menggunakan tenaga pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang kita kenal dengan istilah PLTD dan semakin ironis adalah pembangunan di daerah Indonesia timur yang umumnya merupakan daerah-daerah terpencil, pulau-pulau, serta minimnya infrastruktur distribusi BBM menjadikan daerah indonesia timur dalam hal distribusi BBM mengalami kendala-kendala.

Kendala distribusi BBM menyebabkan harga BBM sudah jauh diatas harga normal dan parahnya lagi dengan adanya disparitas harga BBM subsidi dan non subsidi yang cukup jauh menyebabkan lebih sering terjadinya kelangkaan BBM akibat ulah para spekulan.

Untuk itu mengambil istilah dari bapak Dahlan Iskan menteri BUMN, mari kita lakukan tindakan "bermusuhan" dengan BBM. tidak perlu lagi kita tergantung dengan BBM,tidak perlu lagi kita diombang ambing ketidakpastian dan kecemasan akan naiknya BBM.

Contoh positif perubahan perilaku pemakaian BBM adalah saat peralihan sektor rumah tangga pengguna minyak tanah menjadi penggunakan gas (konversi Mitan menjadi Gas) maka gonjang ganjing kenaikan harga minyak tanah serta kelangkaan minyak tanah tidak lagi menjadi momok bagi ibu-ibu rumah tangga, walaupun berita terkait pro-kontra konversi masih tetap terdengar namun gemanya semakin mengecil karena dampak positifnya lebih besar.

Untuk itu mencontoh dari kebijakan yang positif dan baik tersebut sudah saatnya masyarakat indonesia mencari energi alternatif yang sangat besar potensinya untuk menggantikan konsumsi kita terhadap bahan bakar fosil (BBM), energi yang telah ada teknologinya, ramah lingkungan dan berkelanjutan serta tidak lagi rentan dengan gejolak pasar dunia, spekulan, dan nilai tukar.

Potensi tenaga surya, air, dan gelombang adalah potensi yang dimiliki oleh seluruh wilayah indonesia dari sabang hingga mereuke. Energi ini dapat dikonversi menjadi energi listrik yang nantinya dapat digunakan sebagai energi panas, energi gerak maupun energi cahaya guna pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Karena potensi energi ini bersifat domestik dan berkelanjutan maka energi ini jika di buat masal akan menjadi murah dan tidak rentan dari gejolak ekonomi global. Kita memiliki sekolah menengah kejuruan (SMK) teknik, dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di seluruh indonesia serta lembaga riset tingkat nasional dan daerah maka jika potensi SDM kita fokuskan membangun software energi alternatif berikut hardware berupa industri manufaktur motor berbasis bahan bakar listrik maka tidak tertutup kemungkinan indonesia akan menjadi negara eksportir dunia motor berbasis listrik baik itu motor penggerak maupun eksportir energi listrik ke negara tetangga seperti singapura, malaysia, brunai, filipina dan papua nugini.

Maka indonesia akan kembali menjadi salah satu kekuatan ekonomi asia diatas china dan india...tidak lagi gonjang ganjing dengan masalah kenaikan BBM yang banyak membuang energi.....mari bertindak lokal dengan berpikir global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar