Mineral Garnerit pada batuan ultramafik |
Sejak saat itu hingga akhir perang dunia ke II, Nikel Sulawesi Tenggara telah dikelola oleh perusahaan negara bernama PT. ANTAM hingga sekarang ini. Nikel Sulawesi Tenggara pasca tahun 2007 mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Seiring dengan naiknya demand akan nikel terutama nikel Sulawesi Tenggara.
Data Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Sulawesi Tenggara menunjukkan tahun sebelum 2007 dari wilayah pertambangan yang tadinya hanya 2 perusahaan raksasa tambang nikel di Sulawesi Tenggara yaitu PT.ANTAM Pomalaa Sulawesi Tenggara dan PT. INCO (sekarang Vale Indonesia) tambang Sulawesi Tenggara berkembang pesat menjadi hampir mendekati 300 ijin usaha pertambangan nikel baru di Sulawesi Tenggara.
Kondisi Geologi Nikel Sulawesi Tenggara
Peta sebaran Nikel Sulawesi Tenggara (klik disini untuk zooming) |
Timbul pertanyaan mengapa nikel di Sulawesi Tenggara begitu banyak deposit nikelnya ?. berdasarkan kondisi geologi Sulawesi Tenggara, tersusun tatanan stratigrafi Sulawesi Tenggara terdiri dari keping benua, kompleks ofiolit dan molasa Sulawesi.
Kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara adalah kompleks batuan ultra mafik, yang terdiri dari peridotit, dunit, harzburgit dan werhlit. Batuan induk bijih nikel sulawesi Tenggara adalah batuan kompleks ofiolit Sulawesi Tengara ini. Menurut Vinogradov batuan ultra mafik rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg. Unsur nikel inilah apabila terendapkan atau lebih dikenal dengan pengayaan unsur nikel maka kadarnya bisa menjadi tinggi hingga diatas 2 % nikelnya.
Prosesnya pembentukan nikel Sulawesi Tenggara sebagai berikut : Batuan ultra mafik dari kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara, akibat perubahan iklim dan aktifitas air tanah yang kaya akan CO2 maka menghasilkan pelapukan kimia. CO2 yang berasal dari udara dan tumbuhan yang membusuk menguraikan mineral-mineral yang tidak stabil seperti olivin dan piroksen yang terdapat pada batuan ultra mafik kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara.
Pelapukan kimia pada batuan ultra mafik kompleks ofiolit Sulawesi Tenggara menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut (leached), Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat halus. Didalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-hydroksida, akhirnya membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan haematit dekat permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur cobalt dalam jumlah kecil. Nikel terlarut (leached) akan terendapkan bersama mineral silica hydrous atau mensubtitusi unsur mg.
kondisi topografi dan morfologi daerah Sulawesi Tenggara juga memegang peranan penting dalam pengayaan nikel Sulawesi Tenggara, karena kaitan topografi dan morfologi dengan posisi muka air tanah, struktur dan drainage. Zona pengayaan (enrichment) nikel Sulawesi Tenggara umumnya berada pada topografi atas upper hill slope, plateau, atau terrace. Kondisi air tanah Sulawesi Tenggara yang dangkal dengan banyaknya shear atau joint penyebab makin mempercepat proses pelarutan kimia (leaching process) yang pada akhirnya membentuk endapan nikel laterit Sulawesi Tenggara yang cukup tebal.
Cadangan Nikel di Sulawesi Tenggara
Nikel Sulawesi Tenggara memiliki cadangan yang cukup besar. Jumlah cadangan nikel Sulawesi Tenggara berdasarkan data Dinas ESDM provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 97 milyar ton dengan luas sebaran nikelnya 480 ribu Ha. Adapun status kawasan nikel di Sulawesi Tenggara terkait dengan fungsi kawasan hutan Sulawesi Tenggara dapat terbagi kedalam: nikel Sulawesi Tenggara yang berada pada kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Nikel Sulawesi Tenggara yang masuk kedalam katagori nikel yang berada pada kawasan lindung di Sulawesi Tenggara seluas 202 ribu Ha dan nikel pada kawasan budidaya seluas 278 ribu Ha. Sedangkan penelitian dari Pusat Sumberdaya Geologi (PSDG) tentang kadar (grade) nikel Sulawesi Tenggara dengan wilayah uji petik di 2 kabupaten yaitu Konawe dan Kolaka berkisar untuk geokimia soilnya antara 21.710 ppm = 2.17% Ni hingga minimum 665 ppm = 0.067% Ni, sedangkan untuk arah vertikalnya kedalaman di temukannya mineral garnerite yang kaya akan Ni berkisar 4.2 m hingga 7 m dengan kadar 1.4% hingga 5.5%.
Prospek Nikel Di Masa Depan
Sektor pengguna nikel |
- Penyediaan Udara Bersih
- Penyediaan air bersih
- Penyediaan makanan yang higenis
- Penyediaan efisiensi energi
- Sebuah sumberdaya yang dapat didaur ulang (sumber nickel institute) www.nickelinstitute.org
Berdasarkan hasil analisis Steel Alloys Research Roskill Information Services Ltd, menyimpulkan bahwa kebutuhan nikel kedepannya tetap baik dengan alasan-alasan sebagai berikut :
- Stainless steel production likely to keep increasing in the coming years
- No reason for Chinese demand for stainless steel and nickel to slowdown in the next 3-5 years
- Batteries could provide a new and growing end-use for nickel
- New laterite capacity could be costly to bring online
- A large quantity of new nickel supply has been announced, will it all enter the market?
Melihat perkembangan dunia tenologi sekarang ini seperti teknologi telepon genggam dan pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternatif menggantian mahalnya bahan bakar fosil maka kesimpulan ke 3 dari penelitian Roskill tentang pemanfaatan nikel dalam komponen pendukung catu daya (baterai) benar adanya. Sehingga diharapkan kedepan industri Nikel Sulawesi Tenggara dapat menjadi prime mover mencapai masyarakat Sulawesi Tenggara yang makmur dan sejahtera...Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar